Sifat Dasar Akuntansi

Setiap elemen dari masyarakat – dari individu sampai dengan industri atau lembaga pemerintah – harus membuat keputusan bagaimana mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki. Akuntansi adalah proses bantuan dalam mengambil keputusan melalui pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan transaksi bisnis dan mengartikan pengaruh yang berhubungan dengan bisnis yang sesungguhnya.

Elemen Dasar Posisi Keuangan dan Persamaan Akuntansi

Kondisi keuangan atau posisi bisnis perusahaan diwakili oleh Harta, Kewajiban dan Modal.

Harta adalah barang yang digunakan dalam usaha dan memiliki nilai moneter, sebagai contoh kas, persediaan, gedung dan peralatan.

Kewajiban adalah jumlah hutang kepada kreditor, termasuk semua jenis hutang, harta yang ditangguhkan juga termasuk dalam kewajiban.

Modal Pemilik adalah Hak kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan

Ketiga elemen dasar ini saling berhubungan melalui hubungan fundamental yang disebut persamaan akuntansi. Persamaan ini menunjukkan persamaan antara harta di satu sisi dengan kewajiban kepada kreditor dan modal pemilik di sisi lain.

HARTA = KEWAJIBAN + MODAL


Jenis Laporan Keuangan
Keseimbangan harta terhadap kewajiban dan kepemilikan tidaklah cukup untuk memberikan gambaran yang lengkap. Pemilik usaha dan pemberi pinjaman tertarik untuk mengetahui nilai dari jenis pendapatan dan jenis beban. Mereka juga tertarik untuk mengetahui nilai dan jenis-jenis harta, kewajiban dan kepemilikan usaha pada setiap akhir periode. Untuk memenuhi rasa ingin tahu tersebut disajikan suatu bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan ini meliputi :
1. laporan rugi laba
2. Laporan neraca
3. Laporan lainnya (Perubahan Modal, Aruskas dsb)


Laporan Rugi Laba
Laporan rugi laba dapat didefinisikan sebagai kesimpulan dari pendapatan, beban-beban, dan pendapatan bersih atau rugi bersih dari suatu usaha dalam kurun waktu tertentu. Dapat juga dikatakan sebagai laporan untung atau rugi, atau laporan operasional perusahaan. Mari kita bahas definisi dari elemen-elemen di dalam laporan rugi laba.
Pendapatan. Peningkatan nilai modal dari hasil penjualan barang–barang atau jasa dari suatu usaha. Dalam bentuk nilai, pendapatan yang sama dengan jumlah kas, piutang atau harta lainnya yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa.
Beban. Penurunan nilai modal dikarenakan adanya aktivitas operasi yang timbul dalam usaha untuk memperoleh pendapatan. Dalam hitungan angka, biaya sama dengan nilai dari barang dan jasa yang telah digunakan atau telah dikonsumsi dalam meraih pendapatan.
Pendapatan Bersih. Peningkatan modal sebagai akibat dari laba kegiatan sebuah usaha. Ini adalah kelebihan dari pendapatan melebihi biaya untuk satu periode akuntansi.
Rugi Bersih. Penurunan nilai modal yang merupakan hasil dari operasi suatu usaha. Hal ini terjadi karena beban-beban operasi lebih besar nilainya dari pada pendapatan dalam satu periode akuntansi.
Adalah penting untuk mencatat bahwa penerimaan kas dikualifikasikan hanya untuk pendapatan yang meningkatkan nilai modal. Sebagai contoh, peminjaman uang dari bank tidak menambah nilai pendapatan. Demikian Pula, Pembayaran beban hanya jika hal tersebut mengurangi nilai modal.
Di banyak perusahaan terjadi sekitar ratusan bahkan ribuan transaksi pendapatan dan beban dalam satu bulan. Untuk menyatukan transaksi-transaksi ini di dalam satu rekening atau akun sangatlah tidak praktis. Disamping itu, tidaklah mungkin untuk menunjukkan hubungan antara berbagai jenis transaksi. Sebagai contoh kita dapat mengetahui hubungan antara pengeluaran beban dengan penjualan dan apakah ratio lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Untuk mengatasi masalah ini, kita tinggalkan investasi atau pemasukan data permanen pada rekening modal dan membuat rekening sementara untuk pendapatan dan biaya. Selisih dari rekening atau akun-akun ini, yaitu keuntungan bersih atau rugi bersih, akan di pindahkan sebagai satu rekening ke rekening modal.
Karena laporan keuangan menyinggung waktu tertentu, akan menjadi penting untuk menentukan kapan jenis pendapatan atau beban akan dihitung. Dengan menggunakan Akuntasi Akrual Basis pendapatan diakui pada saat pendapatan diperoleh dan beban diakui pada saat terjadi. Hal ini berbeda dengan Akuntasi Kas Basis yang mana pendapatan dan beban secara umum ditunjukan dengan menerima atau membayar dengan tunai. Hal penting dari Akrual basis adalah kesesuian antara pendapatan dan beban yang dihasilkan. Menggunakan sistem Akrual Basis, rekening-rekening akan disesuaikan pada akhir periode akuntansi yang menggambarkan kondisi sebenarnya pendapatan yang diperoleh dan beban serta biaya yang terjadi dalam satu periode.
Kebanyakan perusahaan menggunakan metode akrual basis, walaupun umumnya orang pribadi atau profesional lebih sering menggunakan metode kas basis. Biasanya akuntansi kas basis menghasilkan ketidaksesuaian ketika menghitung persediaan, piutang, dan utang.


Neraca
Informasi yang dibutuhkan di dalam rekening-rekening neraca terdiri dari keseimbangan antara harta dengan kewajiban dan modal pada akhir periode, daripada periode tertentu seperti dalam laporan rugi laba. Kemudian, pihak manajemen ingin mengetahui laporan jumlah kas di bank, dan laporan nilai persediaan, peralatan dan lain-lain pada akhir periode.
Neraca dapat didefinisikan sebagai laporan yang menunjukkan tentang nilai harta, kewajiban dan modal pemilik dalam suatu kesatuan usaha pada waktu tertentu. Laporan ini dapat juga disebut sebagai Laporan Posisi keuangan atau Laporan Konsisi keuangan perusahaan.